Ukraina, Turki, dan PBB tidak memberi tahu Rusia bahwa mereka menentang perpanjangan kesepakatan ekspor biji-bijian selama 60 hari, kata Dmitry Polyansky, Wakil Perwakilan Pertama Federasi Rusia untuk PBB. Kyiv sebelumnya bersikeras bahwa kesepakatan itu telah diperpanjang selama 180 hari.
“Jika dua pihak lainnya (Turki, Ukraina, dan PBB. – Kommersant ) tidak setuju dengan ini, mereka seharusnya memberi tahu kami secara tertulis, dan kesepakatan akan berakhir di sana. Tapi ini tidak terjadi,” kata Mr. Polyansky dalam sebuah wawancara dengan RIA Novosti.
Menurutnya, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres “benar-benar berusaha dan berusaha melakukan segala daya untuk memastikan bahwa kedua bagian dari kesepakatan itu terpenuhi.” “Tapi tidak ada hasil… Itu sebabnya kami sepakat untuk memperpanjang kesepakatan biji-bijian ini selama 60 hari, yang bukan merupakan poin kontroversial dan juga diatur dalam teks kesepakatan. Tinggal kami yang menentukan berapa lama perpanjangannya,” imbuhnya.
Para pihak dalam kesepakatan tentang kesepakatan biji-bijian tidak setuju dengan waktu perpanjangannya. Pada 14 Maret, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko mengatakan bahwa kesepakatan biji-bijian telah diperpanjang selama 60 hari. Pada 18 Maret, Wakil Perdana Menteri Ukraina Oleksandr Kubrakov mengumumkan bahwa kesepakatan biji-bijian telah diperpanjang selama 120 hari.
Sumber: kommersant