Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam kesempatannya berbicara pada Forum Annual Meetings 2023 Flagship Side Event, Kamis (12/10) di Marrakesh, Maroko, menyampaikan bahwa Indonesia memiliki komitmen yang kuat untuk mencapai kesetaraan gender. Dalam kesempatan ini, Menkeu memaparkan langkah-langkah konkret pemerintah Indonesia dalam pengarusutamaan gender.
“Wanita sendiri merupakan komponen sangat penting perekonomian Indonesia. 53,13% angkatan kerja di Indonesia adalah wanita. Sekitar 60%nya berada di sektor kerja informal —ini membuat mereka rentan terhadap kurangnya akses perlindungan sosial serta upah rendah,” kata Menkeu dalam keterangan resminya (13/10).
Menkeu menjelaskan bahwa pengarusutamaan gender sendiri merupakan salah satu agenda RPJMN 2020-2024. Kebijakan di dalamnya mencakup penguatan kebijakan dan regulasi, percepatan implementasi pengarusutamaan gender di pemerintahan, peningkatan peran dan partisipasi wanita dalam pembangunan, serta peningkatan jaringan dan koordinasi bersama seluruh pihak.
Menurut Menkeu, Pemerintah Indonesia juga turut berperan aktif dalam inisiatif global, salah satunya adalah melalui We Finance (We-Fi) Code. We-Fi Code adalah sebuah kolaborasi lintas negara dan lembaga untuk mendukung akses keuangan bagi pengusaha wanita di dunia melalui kebijakan data yang lebih baik serta inovasi digital. Bahkan, Indonesia termasuk negara pertama yang terlibat dalam We-Fi code ini.
“Saya harap, semakin banyak negara lain yang memiliki inisiatif yang sama, karena sinergi dan koordinasi seperti ini diperlukan tidak hanya dalam negeri, namun juga lintas negara,” lanjut Menkeu.
Menkeu melanjutkan bahwa kesetaraan gender bukan hanya nilai yang benar, namun penting bagi kemajuan dan kemakmuran ekonomi suatu negara. Menkeu menegaskan bahwa pemerintah Indonesia siap untuk terus bekerja di dalam dan luar negeri untuk memastikan semua wanita memiliki kesempatan untuk berkembang dalam sektor keuangan, UMKM, serta perekonomian global.
Sumber : Kementerian Keuangan